Benarkah Mi Instan Mengandung Lilin?

Posted on

HOTMAGZ– Karena banyak isu yang beredar tentang bahayanya mi, maka banyak orang mempercayai bahwa mi instan mengandung lapisan lilin. Dugaan ini timbul karena kondisi mi instan yang dapat bertahan lama. Dan ini pula yang membuat sebagian orang membuang air rebusan mi instan pertama untuk menghindari bahaya lilin. Apakah benar?

Nutrition and Health Science manager dari Nutrifood Research Center, Astri Kurniati S.T MAppSc menanggapi isu-isu tersebut. Menurutnya, hingga sekarang setelah dilakukan penelitian, terbukti bahwa mi instan tidak menggunakan lilin pada saat di produksi.

“Mi instan mengandung lilin itu mitos. Kami melihat, dalam proses produksi nggak ada bahan lilin. Adonan yang dibuat seperti terigu, telur dan sebagainya dicetak kemudian digoreng sampai kering. Kenapa digoreng? Itulah yang membuat mi bisa tahan lama hingga berbulan-bulan,” kata Astri saat ditemui dalam acara peluncuran buku 101 Mitos Kesehatan di Plaza Senayan, Jakarta.

Asri menjelaskan bahwa warna keruh dari air rebusan mi itu disebabkan adanya proses pelepasan sebagian pati dan lemak dari proses menggoreng mi. Hal itulah yang membuat mi instan banyak mengandung lemak jenuh sehingga sangat tidak baik jika dikonsumsi secara berkala.

Tapi, ada cara mengonsumsi mi instan agar menjadi lebih sehat seperti yang terdapat dalam buku 101 Mitos Kesehatan. Yang pertama, kurangi menggunakan bumbu mi agar asupan garam dapat terkurangi, yang kedua, sebaiknya mi instan dikonsumsi menggunakan sayuran seperti sawi ataupun bayam. Dan yang terakhir, ada baiknya jika ditambahkan dengan protein yang terdapat didalam telur. Selebihnya, gunakanlah mi instan yang di-oven (air dried), bukan digoreng.
(Liputan6)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.