Alergi dengan WiFi di Sekolahnya, Siswi Ini Ditemukan Tewas

Posted on

Hotmagz – Internet saat ini merupakan sebuah kebutuhan yg tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia moderen. Jika bicara soal internet kita tentu memerlukan konektifitas dari WiFi, dengan terhubung ke WiFi gadget kita bisa terhubung dengan jaringan Internet yang ada. Akan tetapi tahukah Anda, ada sebagian orang yang mempunyai alergi langka yang tak memungkinkan dirinya untuk berdekatan dengan gadget serta WiFi? 

Penyakit langka itu bernama Electro-hypersensitivity, pengidap penyakit ini disebut EHS. Pengidap penyakit ini ditandai dengan beragam tanda-tanda non-spesifik, seperti kulit sebagai kemerahan, rasa kesemutan di bagian badan tertentu, rasa kelelahan yang tiba-tiba muncul, kesusahan berkonsentrasi, pusing, mual, masalah pencernaan, serta sensasi badan yang terasa seperti terbakar. WHO menyampaikan, “Tidak ada dasar ilmiah untuk menghubungkan tanda-tanda EHS dengan style gerak listrik. EHS bukanlah diagnosis medis, juga belum jelas apakah adalah permasalahan medis tunggal. ” 


(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Ditulis dailymail. co. uk (30/11/2015) Beberapa waktu terakhir diketemukan suatu masalah pasien EHS (Electro-hypersensitivity) yang berbuntut kematian. Seseorang siswi, Jenny Fry (15) dari Chipping Norton School di Oxfordshire, Inggris, diketemukan tewas di rimba. Lewat suatu kontrol di ketahui bahwa sampai kini korban menderita alergi pada WiFi sekolahnya yang bikin hidupnya sengsara. 

Ibu korban, Debra menyebutkan bahwa anaknya memang mengalami EHS, hal tersebut yang mengakibatkan dia menderita kelelahan, sakit kepala serta permasalahan pada kandung kemih. Jenny sangatlah dipengaruhi oleh koneksi internet nirkabel di Chipping Norton School di Oxfordshire, dimana dia merupakan seseorang murid disana. 

Jenny kerap menyampaikan bagaimanakah dia kerap menyembunyikan dirinya di ruangan kelas kosong serta cuma bakal duduk di kursi tertentu dalam pelajaran hingga ia bakal jauh dari WiFi yang membuatnya alergi. Jenny mulai menunjukkan sinyal gejala EHS pada November 2012. Ibunya menyampaikan, “Jenny makin sakit serta selalu seperti itu. Saya lakukan penelitian serta temukan begitu berbahayanya WiFi untuk Jenny.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.