Inilah George, Si Pria Yang Bisa Rasakan Menstruasi

Hotmagz.com – Seorang mahasiswa berusia 22 tahun bernama George Fellowes dari Reading University, Inggris ini mengklaim dirinya bisa merasakan apa yang disebut sebagai ‘menstruasi pria’. George berpendapat ini terjadi lantaran ia sangat dekat dengan sahabat wanitanya, Amber-May Ellis, sampai pada titik bisa merasakan apa yang dilalui sahabatnya itu ketika sedang mengalami menstruasi.

“Saya pikir ini adalah suatu hal psikologis karena kami sangat dekat satu sama lain, kami merasakan emosi yang sama,” terang George dilansir dari BBC, Minggu (10/4/2016).

Dalam tiga tahun belakangan ini George bisa mengalami gejala yang sama seperti layaknya wanita dengan masalah menstruasi. Emosi yang naik turun, keram perut, dan nyeri di area selangkangan bisa dialami olehnya dan pada beberapa kesempatan ia bahkan sampai harus izin tak masuk kelas karena sakit.

George pun telah berusaha menemui dokter akan tetapi sesudah menjalani serangkaian pemeriksaan tidak ditemukan adanya keanehan. Tanpa ada penjelasan medis dokter hanya bisa memberikan obat penahan rasa sakit perut.

“Saya merasakan sakit di perut dan area selangkangan. Suasana hati saya menjadi sangat kacau tidak menentu dan mudah marah ke teman-teman. Saya juga menjadi sangat emosional. Tidak sampai menangis sih, tapi saat itu emosi saya benar-benar kacau,” jelas George.

Sehubungan dengan hal unik ini perkumpulan ahli kandungan The Royal College of Obstetricians and Gynaecologists menyampaikan pendapat dan membenarkan bahwa pada kondisi tertentu pria memang bisa merasakan sakit menstruasi. Pada kasus George kemungkinan apa yang dialaminya adalah sebuah respons emosional ketika sahabatnya menstruasi. Namun secara definisi George sendiri tak bisa menderita Premenstrual Syndrome karena tak dipicu oleh faktor hormonal.

Hal ini dikonfirmasi juga oleh George bahwa apa yang dirasakannya kemungkinan besar jauh dari apa yang sebenarnya dialami oleh Amber ketika menstruasi.

“Mungkin seperti secuil garam bila dibandingkan, tapi tetap saya tak bisa terbiasa. Kebanyakan wanita harus menghadapi hal ini hampir seluruh hidupnya sementara saya hanya baru beberapa tahun belakangan ini,” ujar George.