Kisah Sedih Seorang Remaja Pria Yang Di Nyatakan Tidak Bersalah Setelah Di Eksekusi

 

George Stinney Jr. independent.co.uk ©2014 Merdeka.com

HOTMAGZ – Hukuman mati adalah hukuman yang pantas untuk orang yang sangat jahat. Beberapa orang atau kelompok menolak adanya hukuman mati karena sifatnya yang tidak bisa dibalikan ketika eksekusi sudah terjadi yang artinya hukuman mati adalah hukuman yang kejam walaupun suatu saat terbukti tidak berasalah makan tidak mungkin orang yang telah dieksekusi akan dihidupkan kembali. Beberapa kelompok tersebut lebih memilih bahwa hukuman terberat adalah hukuman seumur hidup daripada hukuman mati.

Dan Kesalahan dalam pengadilan kembali terjadi di Amerika Serikat. Seorang remaja terbukti tidak bersalah dalam kasus pembunuhan tapi yang membuatnya sangat ironis adalah remaja tersebut sudah di eksekusi 70 tahun yang lalu.

Surat kabar Independent melaporkan, Jumat (19/12), Tahun 1944 George Stinney Jr dianggap bersalah karena membunuh dua bocah di bawah umur dan Stinney dijatuhi hukuman mati. Namun pihak keluarga dan pegiat hak asasi meyakini bahwa ini adalah keputusan yang salah. Dan akhirnya perjuangan mereka selama bertahun-tahun membuahkan hasil dan Stinney dinyatakan tidak bersalah.

Meski dalam kasus ini pengadilan terlambat yang menyebabkan nyawa dari Stinney melayang pihak keluarga merasa gembira dan menerima keputusan ini. Kasus Stinney adalah suatu peristiwa sentimen rasis yang cukup terkenal di Amerika. Saat sidang remaja yang beru berumur 14 tahun ini di hadapkan pada juri yang semuannya berkulit putih dan juga dia tidak ditemani oleh pengacara yang membelanya.

Stinney juga menolak mengajukan banding lantaran banyak sekali tekanan. Hakim Carmen Mullins mengatakan sistem pengadilan yang saat itu Stinney jalani memang tidak adil. Apalagi banyak pihak yang meringankan Stinney namun tetap saja Stinney dijatuhi hukuman berat. “Eksekusi mati bagi anak yang masih berumur 14 tahun merupakan tidakan yang sangat kejam dan diluar logika manusia,” Jelas Carmen. (Merdeka)