Penyidik KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras Di Wajah


Hotmagz.com – Novel Baswedan yang saat ini menjabat sebagai Penyidik pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengalami teror yaitu disiram air keras usai melaksanakan shalat subuh berjamaah di Masjid dekat dari rumahnya yang terletak di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Menurut sang adik yaitu Taufik Baswedan, sang kakak disiram air keras oleh orang yang tidak dikenal, pelaku yang melakukan aksi teror tersebut berjumlah dua orang. Kedua pelaku mengendarai sepeda motor, salah seorang dari pelaku menyiramkan air keras ketika Novel Baswedan sedang menengokkan kepalanya ke belakang. Air Keras yang disiramkan pelaku mengenai sebagaian wajah dan mata Novel.

Ketika Novel Baswedan Disiram Air Keras Di Wajah, beliau tidak sempat melihat wajah dari pelaku karena tertutup helm. Dan saat ini sang penyidik KPK tersebut sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Keluarga tepatnya di Kelapa Gading. Untuk saat ini, sang adik yaitu Taufik Baswedan mengatakan bahwa pihak keluarga sudah melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian. Rekan-rekan kerja Novel di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah berdatangan ke Rumah Sakit. Menurut pihak Kepolisian, kejadian tersebut terjadi pukul 05.10 WIB, Novel Baswedan salat subuh di masjid Al Ikhsan yang berjarak 30 meter dari rumahnya.

Pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah 20 Juni 1977 yang juga merupakan sepupu dari Anis Baswedan ini memang telah beberapa kali mendapatkan teror. Pada Tahun lalu, Novel Baswedan pernah ditabrak oleh mobil ketika dirinya sedang mengendarai sepeda motor ketika akan menuju kantornya yang berada di wilayah Kuningan, Jakarta Selatan.

Sebelum itu, Novel Baswedan juga pernah dipidanakan karena meninggalnya seorang tahanan, pada saat dirinya menjadi seorang penyidik di Bengkulu, pada tahun 2004. Semua hal teror yang ia terima ia dapatkan ketika mulai menerima kasus-kasus besar, seperti kasus korupsi simulator SIM yang terjadi di Kepolisian. Dan saat ini dirinya ikut andil sebagai penyidik pada kasus mega korupsi Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau yang biasa disebut E-KTP. Novel Baswedan dianggap sebagai salah satu penyidik yang tidak pandang bulu dalam menyelidiki dan menangani kasus.