Sejarah Tersembunyi Dibalik April Mop

HOTMAGZ– Saat ini mungkin masyarakat Indonesia sudah mulai merayakan kebudayaan barat, seperti valentine’s day hingga perayaan April fools day atau yang lebih akrab disebut dengan istilah April mop. April mop adalah perayaan yang dimana aksi penipuan diperbolehkan atau bisa juga dengan menyebarkan sebuah berita yang sebenarnya bohong kepada saudara, teman bahkan sahabat. Dan sudah menjadi sebuah keharusan, orang-orang yang menjadi korban dari penipuan ini tidak boleh marah dalam bentuk apapun kepada tersangka. Acara ini memang dilakukan hanya untuk kesenangan semata. Namun dibalik kesenangan perayaan ini, ternyata April Mop menyimpan sebuah cerita yang cukup mengenaskan.

Perayaan ini sangat berkaitan erat dengan cerita-cerita yang dianggap konyol hingga cerita kebohongan yang mungkin sempat menghebohkan banyak orang. Setiap 1 April perayaan ini diadakan. Ternyata April Mop ini sudah ada sejak dulu kala, kurang lebih belasan abad silam yang terus berkembang hingga ke berbagai penjuru dunia. Dan ini menyimpan sebuah kisah yang paling dikenang oleh warga Spanyol, karena pada 1 April 1487 telah terjadinya pembantaian yang sungguh mengerikan dan mengenaskan pastinya yang pernah ada dalam sejarah dunia.


Tragedi Hitam Spanyol

Menurut banyak sumber, ternyata budaya ini memiliki bermacam-macam versi, ada yang mengatakan bahwa budaya “kebohongan” ini memang sengaja dibuat untuk merayakan “the April foos day” tapi bisa juga itu adalah sebuah kenyataan. Cerita yang paling menggemparkan dibalik perayaan tersebut adalah peristiwa yang terjadi di Granada, Spanyol pada tahun 1487. Katanya, pada tanggal tersebut, di Granada telah terjadi pembantaian massal yang melibatkan para umat muslim yang dilakukan oleh para pasukan inkuisisi.

Tragedi tersebut berawal ketika Spanyol sudah mulai dikuasai oleh kerajaan inkuisisi, dan tentara pasukan inkuisisi ini sudah dikenal dengan kekejamannya. Seperti cerita yang beredar, katanya Granada ini adalah lokasi terakhir yang paling sulit untuk diambil alih oleh kerajaan inkuisisi, dan akhirnya mereka menyusun strategi perang yang dapat menaklukan Granada yang menurut cerita area tersebut di dominasi oleh umat muslim. Karena pasukan yang dikerahkan begitu banyak, hal ini membuat para warga Granada menyerahkan diri. Pada saat itu, warga Granada dijanjikan oleh pasukan inkuisisi akan ditempatkan di sebuah daerah yang sangat aman dan tersedia pula kapal besar. Para pasukan juga mengatakan bahwa keamanan mereka akan sangat terjamin bila mereka mau memberikan tanahnya pada kerajaan inkuisisi.

Karena diiming-imingi janji manis, akhirnya mereka mau menyerahkan tanah mereka dan ribuan warga mulai bersiap-siap untuk memindahkan barang-barang mereka dan berkumpul di satu pelabuhan bersama sanak saudara. Diceritakan juga, memang katanya para warga melihat kebenaran bahwa ada sebuah kapal besar yang berada di tepi laut lepas dan ada sejumlah kapal ukuran kecil yang siap membawa mereka ke kapal besar tersebut. Tapi, pasukan inkuisisi sepertinya sudah merencanakan niat buruk. Kapal yang ingin mereka naikki itu ternyata meledak dan ketika itu juga para warga mulai dibantas secara tidak manusiawi oleh para pasukan. Semua orang disana menjadi korbannya, tidak melihat siapakah dia, entah itu wanita ataupun bahkan anak kecil. Tidak ada perlawanan yang bisa mereka lakukan karena mengingat jumlah para tentara lebih banyak. Hasilnya, pantai yang tadinya indah itu seketika menjadi pantai yang berdarah.

Jika kita kembali lagi menelaah, bisa saja ini hanya sebuah mitos atau bahkan ini sebuah fakta yang sungguh kejam. Hendaknya kita sebagai manusia yang dapat berpikir tidak menerima begitu saja budaya yang tidak jelas asal usulnya. Bagaimana Sobat Hotmagz tanggapan Anda terhadap cerita ini? Apakah Anda berpikir bahwa ini adalah nyata ataukah hanya sebuah mitos belaka? Semua kembali kepada Anda masing-masing ..

(Segiempat)