Toilet Duduk Dan Jongkok, Sehat Yang Mana?

Posted on

HOTMAGZ- Buang air besar memang dapat dilakukan dengan dua posisi, yakni duduk dan jongkok. Dan ternyata posisi ini dapat mempengaruhi berapa lama waktu Anda dalam buang air besar.

Menurut sebuah hasil eksperimen, seseorang yang menggunakan posisi jongkok hanya membutuhkan waktu selama 51 detik untuk mengeluarkan kotoran dari perut mereka. Sedangkan yang menggunakan posisi duduk, membutuhkan waktu hingga 130 detik. “Posisi jongkok memudahkan orang buang air,” ujar Dov Sikirov, ilmuwan yang memimpin eksperimen terhadap kasus ini, seperti yang dilansir oleh tempo.com. Penelitian Sikirov ini berkaitan dengan kenyamanan warga lapisan menengah dan atas, yang selama ini menggunakan produk toilet model duduk.

Dan untuk mereka yang berada di lapisan bawah, tidak pernah terbesit dalam pikiran mereka untuk membeli tempat BAB yang layak. Bank Dunia memperkirakan hanya sebesar 2,5 miliar orang di dunia (sekitar 57 juta diantaranya di Indonesia) memiliki kakus yang tidak layak dipakai. Karena mereka buang air besar di ladang, sungai, bahkan sembarang tempat yang akan menghasilkan banyak kuman.

Sejumlah ahli kesehatan mengatakan mereka yang buang hajat menggunakan toilet duduk kemungkinan terkena bakterinya lebih besar, seperti Escherichia coli, Salmonella, dan Shigella dysenteriae. “Jika bakteri itu masuk ke dalam tubuh, pencernaan akan terganggu,” jelas Ari Fahrial Syam, dokter spesialis gastroentrologi.

Itulah tiga jenis bakteri yang seringkali ditemukan pada toilet, dan khususnya di toilet umum. Walaupun tingkat bahayanya rendah, jika bakteri ini terus ada berulang kali maka akan menyebabkan seseorang menderita diare dalam jangka waktu yang cukup lama.

Posisi duduk saat buang air besar juga ternyata dapat mengakibatkan seseorang mengalami sakit, beberapa diantaranya adalah gangguan pencernaan karena bakteri toilet yang masuk ke tubuh. Dan Yang kedua, susah untuk mengeluarkan kotoran dan terasa nyeri karena posisi rectum yang bengkok dan dapat menyebabkan wasir.

Otot rectumsigmoid tersendiri bertugas sebagai penjaga kotoran manusia tidak gampang keluar. Ampas sisa dari makanan akan dikeluarkan melalui otot ini setelah mengalami proses pembusukan dalam usus. Dan proses keluarnya juga dibantu oleh klep anus.

Tapi, otot-otot tersebut harus dibiasakan dengan membuang air besar dalam keadaan duduk agar siklus buang air tetap dalam keadaan aman. “Tak sering keluar, juga tak sulit keluar,” ungkap Michael Triangto, dokter spesialis olahraga dan otot, di Rumah Sakit Mitra Kemayoran.

Jika buang kotoran menggunakan toilet duduk dalam jangka waktu yang cukup panjang, mungkin Anda akan mengalami beberapa penyakit seperti sejenis varises yang muncul di pantat. Haemoroid terjadi karena aliran darah yang mengalir ke otot-otot di bokong terjadi penghambatan. Pembuluh darah besar yang ada di area situ akan tertekan. Dan akibatnya pembuluh darah balik (vena) akan menjadi lebar. Penyakit ini dapat terjadi di dalam atau di luar dubur.

Walaupun sepertinya penggunaan toilet duduk lebih membahayakan, tapi tetap tenang karena ada cara khusus yang dapat membantu Anda. Kegiatan ini akan membuat proses buang air besar tetap sehat yaitu dengan menekan pantat ke lubang toilet. “Caranya, bisa mengangkat kaki seperti posisi jinjit,” jelas Michael, sambil menunjukkan cara yang benar. Posisi badan harus lebih condong ke arah depan.

Dengan melakukan hal tersebut, otot-otot hamstring pada paha lebih menarik otot gluteus maximus yang berada di bagian pantat. Hal ini akan membuat lubang pantat menjadi lebih terbuka dan kotoran mudah terdorong keluar.
(Terselubung)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.