Setelah Bertengkar Hebat, Suami Potong Hidung Istri

Posted on
(Foto: BBC)

Setelah memotong sebagian hidung istrinya menggunakan pisau dapur, seorang laki-laki menjadi buronan kepolisian Afghanistan.  Dan ini bukan kali pertama sang suami melakukan kekerasan pada istrinya.

 

Saat ini wanita malang yang umurnya kurang lebih 20 tahun itu tengah menjalani perawatan di rumah sakit. Sampai saat ini kepolisian masih merahasiakan identitas keduanya.

 

Menurut polisi, setelah bertengkar hebat, sang suami langsung mengambil pisau yang berada di dapur dan pisau tersebut langsung diarahkan ke hidung istrinya.

 

Setelah kejadian tersebut sang istri langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan pertama. Tapi sebelum polisi datang, sang suami sudah lebih dulu melarikan diri dan masih dalam pengejaran.

 

Menurut Zakia Rizai selaku kepala Departmen Urusan Perempuan di Daykundi, bahwa kekerasan ini bukan yang pertama kalinya menimpa wanita yang masih muda tersebut.

 

“Suaminya adalah pria yang kasar. Kami menemukan pria ini pernah mencungkil kuku tangan istrinya. Istrinya juga pernah dikurung di dalam sebuah ruangan di rumahnya, tanpa diberi makan ataupun air selama seminggu,” tuturnya.

 

Memang kasus kekerasan dalam rumah tangga di Afghanistan akhir-akhir ini mulai meningkat namun kasus mutilasi seperti ini memang jarang terjadi. Kasus KDRT ini meningkat hampir mencapai 25% dibandingkan tahun 2012.

 

Setahun lalu, BBC melaporkan kasus mutilasi yang dialami wanita asal Herat. Kejadian ini disebabkan sang suami menjadi pecandu heroin dan memaksa sang istri bernama Sutara untuk menjual perhiasannya agar bisa membeli heroin. Karena Sutara menolak, sang suami langsung memotong bibir bagian atas dan hidung Sutara.

 

Para analis menduga kasus kekerasan rumah tangga semacam ini sebenarnya sudah sering terjadi di Afghanistan namun banyak yang tidak dilaporkan ke pihak berwajib. Sebagian besar karena wanita Afghanistan takut untuk berbicara kepada publik atau mereka tidak yakin polisi akan membela dan menangani kasus mereka dengan baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.