Walaupun Kepalanya Dipenggal, Cacing Ini Tetap Dapat Hidup

Posted on

HOTMAGZ-Bayangkan jika kepala Anda dipenggal, apakah masih dapat bertahan hidup? Rasanya tidak! Jika dapat hidup pun tampaknya orang-orang akan takut jika melihat Anda.

Tapi untuk hewan yang satu ini, jika mereka dipenggal kepalanya, tidak akan berpengaruh pada nyawa mereka. Hewan ini berjenis cacing planaria. Ia akan tetap bisa hidup dan kepala yang telah tidak ada itu, lama-lama akan tumbuh kembali.

Memang cacing planaria terkenal dengan kehebatannya dalam meregenerasi organ-organ tubuhnya. Semua bagian tubuhnya yang telah tidak ada, akan tumbuh kembali mulai dari kepala hingga ekor, bahkan fragmen kecil pun dapat tumbuh.

Tubuh dari Planaria ini dapat dipenggal-penggal menjadi beberapa bagian, dan hebatnya masing-masing dari bagian tubuh tersebut dapat beregenerasi kembali menjadi bentuk tubuh yang sempurna. Sel yang berada di tempat luka pemotongan berada akan bertumbuh dan membentuk protoplasma yang akan mengelompok menjadi jaringan-jaringan baru dan akan meregenerasi bagian yang hilang dari letaknya. Dan hingga saat ini cacing planaria dikenal dengan sebutan “Tetap abadi di Sisi Kilau Belati”.

Meskipun tubuh dari planaria ini dipotong-potong menjadi sekecil apapun, potongan itu akan tetap dapat beregenerasi dan akan menjadi sempurna kembali dalam beberapa minggu. Ini semua dapat terjadi karena pluripotent stem cells yang memiliki kemampuan untuk membuat semua jenis sel. Stem cells dewasa yang disebut neoblasts, adalah sel-sel yang hanya dapat berkembang biak pada cacing, dan mereka mengelompok menjadi keturunan yang menggantikan sel tua. Selain itu, jaringan yang ada diperbaiki untuk mengembalikan bentuk dan kesempurnaan planaria baru yang akan membentuk dari potongan sebuah organisme.

Jika kepala planaria ini dipenggal pada bagian tengahnya, pada masing-masing bagian potongan tetap menempel pada organisme, dan lama-lama akan tumbuh 2 buah kepala yang akan terus hidup.

Dalam proses generasi ini, otak juga bertumbuh, jadi tidak hanya tubuhnya saja yang tumbuh. Pada tahun 60, peneliti dilanda rasa penasaran dengan sebuah pertanyaan yaitu, apakah cacing bisa mengembalikan memorinya yang hilang, tetapi penelitian yang dilakukan saat itu belum bisa menjawabnya.

Namun setelah itu ada sebuah studi dari Universitas Tufts yang dapat menjawab pertanyaan tersebut. Sekelompok ahli biologi melatih cacing-cacing planaria kecil (panjangnya hanya 1 cm) untuk menemukan makanan yang disembunyikan di tengah dasar cawan petri yang kasar. Makanan tersebut hanya diberi penerangan oleh sinar cahaya terang. Karena planaria lebih suka berjalan dengan mengendap-endap di sekitar pinggiran yang gelap, ini meyakinkan sebuah kesimpulan bahwa cacing-cacing tersebut mempelajari sebuah perilaku baru.

Kelompok tersebut juga menyertakan penggunaan teknologi untuk video pelacakan yang digunakan untuk mengkonfirmasi apa yang mereka lihat dengan mata sendiri: Planaria beradaptasi dahulu dengan medan cawan petri yang kasar, mereka menemukan letak makanan terang benderang lebih cepat dibandingkan yang lainnya. Bahkan mereka dapat melakukannya dengan baik ketika mereka mulai dipisahkan dari cawan tersebut, lalu dua minggu kemudian dikembalikan lagi untuk tes baru. (2 minggu adalah waktu yang diperlukan bagi mereka untuk kepala dapat bertumbuh lagi)

Setelah dua minggu kemudian, secara logika mereka akan hilang ingatan, dan mereka yang memiliki otak baru dikembalikkan ke tempat yang sama seperti 14 hari yang lalu di cawan petri dengan cahaya terang bersinar di atas makan siang mereka.

Meskipun tidak langsung menemukan letak makanannya, tapi mereka dapat dengan mudah menemukan kembali setelah dilakukan 1 kali pelatihan dibandingkan dengan yang lainnya yang tidak dilatih atau tidak pernah terpenggal.

Hal ini membuktikan bahwa ingatan mereka akan kembali setelah kepala diregenerasi. Adapun di mana mereka menyimpan memori atau bagaimana cacing yang telah terpenggal dapat dengan cepat mengingat kembali perilaku yang pernah dilakukannya setelah mereka memiliki kepala baru, masih belum dapat dipastikan hingga saat ini.

Menurut The Verge, beberapa peneliti mengira bahwa memori cacing disimpan terlebih dahulu di bagian lain dalam tubuh mereka, atau sebaliknya bahwa otak cacing mungkin telah memodifikasi sistem saraf mereka, dan sistem saraf mereka mungkin merencanakan bagaimana pembuatan otak baru selama sedang dalam masa pertumbuhan kembali. (terselubung)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.